Singapura, 07 September 2012
Dengan Dirham Belanja di Singapura
Di negeri Singa yang merupakan salah satu 'ibu kota' riba dunia, kaum muslim kini semakin mudah berbelanja dengan Dinar dan Dirham.
Muslim di Singapura adalah minoritas, hanya sekitar 15% dari seluruh penduduk Singapura, yaitu tak sampai 500 ribu orang (total penduduk Singapura adalah sekitar 4.8 juta) . Padahal, dahulu, wilayah ini berada di bawah Kesultanan Tumasik yang Islam, yang masih berafiliasi dengan Kesultanan Malaka. Kekuatan Kolonialah yang memecahbelah dan menghapuskan nomokrasi Islam di Nusantara ini, dan mengubahnya menjadi negara bangsa, untuk memudahkan kelanjutan neokolonialisme. Dan kaum Muslim, yang semula dalam posisi di atas, memimpin dan mengatur, serta merta menjadi minoritas tertindas.
Tetapi, kaum Muslimin Singapura, khususnya kaum mudanya kini telah menemukan jalan untuk mencapai kemenangan, yakni melalui mengekkan yang haq. Apakah sesuatu yang haq yang runtuh hari ini? Mumalat dan perdagangan yang halal.
Dan inilah yang dikerjakan oleh Amir Hasballah Syafi'i dan jamaahnya di Singapura. Keadaan sulit bagi mereka adalah peluang dan kemudahan bagi mereka. Mereka membentuk wakala, mengembangan Tumasik Trade Network, dan menjalankan muamalat dengan Dinar dan Dirham. Rekaman video di bawah adalah bagian dari kegiatan kaum Muslim muda Singapura ini.
Di kegiatan tahunan Bazar Geylang mereka memperkenalkan dan menggunakan Dinar dan Dirham. Di sini ada Babebake, Halal Brownie Bakery; ada Heiraz, Cake Pastries, Bakery, dan WhiteCat Inc, produsen kerajinan dan dekorasi rumah. Sekecuil apa pun usaha ini, adalah bagian dari menghadirkan yang haq. Karena itu patut kita tiru dan dukung.
Jadi, bila Anda pergi ke Singapura, bawalah Dirham WIM, dan belanjakan di kalangan TTN.
Link video: http://www.youtube.com/watch?v=GTuma0FzCPk(001)
Dibaca : 1111 kali
lainnya
Index kategori : Berita
Dengan Dirham Belanja di Singapura
Di negeri Singa yang merupakan salah satu 'ibu kota' riba dunia, kaum muslim kini semakin mudah berbelanja dengan Dinar dan Dirham.
Muslim di Singapura adalah minoritas, hanya sekitar 15% dari seluruh penduduk Singapura, yaitu tak sampai 500 ribu orang (total penduduk Singapura adalah sekitar 4.8 juta) . Padahal, dahulu, wilayah ini berada di bawah Kesultanan Tumasik yang Islam, yang masih berafiliasi dengan Kesultanan Malaka. Kekuatan Kolonialah yang memecahbelah dan menghapuskan nomokrasi Islam di Nusantara ini, dan mengubahnya menjadi negara bangsa, untuk memudahkan kelanjutan neokolonialisme. Dan kaum Muslim, yang semula dalam posisi di atas, memimpin dan mengatur, serta merta menjadi minoritas tertindas.
Tetapi, kaum Muslimin Singapura, khususnya kaum mudanya kini telah menemukan jalan untuk mencapai kemenangan, yakni melalui mengekkan yang haq. Apakah sesuatu yang haq yang runtuh hari ini? Mumalat dan perdagangan yang halal.
Dan inilah yang dikerjakan oleh Amir Hasballah Syafi'i dan jamaahnya di Singapura. Keadaan sulit bagi mereka adalah peluang dan kemudahan bagi mereka. Mereka membentuk wakala, mengembangan Tumasik Trade Network, dan menjalankan muamalat dengan Dinar dan Dirham. Rekaman video di bawah adalah bagian dari kegiatan kaum Muslim muda Singapura ini.
Di kegiatan tahunan Bazar Geylang mereka memperkenalkan dan menggunakan Dinar dan Dirham. Di sini ada Babebake, Halal Brownie Bakery; ada Heiraz, Cake Pastries, Bakery, dan WhiteCat Inc, produsen kerajinan dan dekorasi rumah. Sekecuil apa pun usaha ini, adalah bagian dari menghadirkan yang haq. Karena itu patut kita tiru dan dukung.
Jadi, bila Anda pergi ke Singapura, bawalah Dirham WIM, dan belanjakan di kalangan TTN.
Link video: http://www.youtube.com/watch?v=GTuma0FzCPk(001)
Dibaca : 1111 kali
lainnya
- Bermuamalah dengan Dirham di Norwich
- Inilah Para Dokter JAWARA
- Istana Dhuafa Gelar Lomba Gambar Muamalah
- Lembaga Riset dan Jajak Pendapat Terima Dirham Dinar
- MUI Harus Turut Bertanggung Jawab
Index kategori : Berita
© WAKALA INDUK NUSANTARA DISCLAIMER SITEMAP SITE INFO