Tanjung Pinang, 04 September 2014
Di Bintan, Dirham Perak Sultan Kembali
Sejarah kembali ditoreh di Nusantara, Insya Allah pada hari Jum'at Kesultanan Bintan Darul Masyhur akan meluncurkan Koin Dirham Perak Sultan Bintan
Muamalah, adalah bagian penting dari Dien Islam yang pernah 'dilupakan' selama puluhan tahun umat Muslim dipaksa mengamalkan pola transaksi perdagangan yang sebenarnya bukan berasal dari Dien Islam. Praktek riba yang merasuk deras sejak awal abad 19 yang diawali oleh 'dihalalkannya' penggunaan uang kertas oleh Muhammad Abduh hingga mencapai 'puncaknya' pada kejatuhan Kekhalifahan Utsmaniyyah yang dibarengi dengan sekitar tahun 1920 seolah meluluh lantakkan Dien Islam.
Alhamdulillah, tidak sampai 100 tahun sesudahnya, inisiatif Umat Muslim untuk menegakkan kembali Rukun Zakat dan muamalah kembali diwujudkan oleh Shaykh Abdalqadir as Sufi yang menyerukan pentingnya meninggalkan riba, menegakkan zakat serta menghidupkan muamalah. Beliau menugaskan salah seorang muridnya, Shaykh Umar Ibrahim Vadillo yang kemudian mencetak koin Dinar Emas dan Dirham Perak bersama komunitas Muslim di Granada, Spanyol pada tahun 1992. di Nusantara sendiri, penerapan penegakkan Rukun Zakat dan muamalah mulai tegak berdiri dibawah kepemimpinan Amir H. Zaim Saidi, dibawah beliaulah bangunan muamalah yang cetak birunya disampaikan oleh Shaykh Abdalqadir dan Shaykh Umar Vadillo mulai menemukan bentuknya.
Saat ini di Nusantara, Koin Dinar Dirham mulai dicetak, diedarkan dan dipakai dibawah perintah dan perlindungan para Sultan di Nusantara. Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Sulu Darul Islam membuka jalan seraya memberikan teladan bagi penerapan muamalah, dan terutama penarikan zakat sesuai tuntunan Syar'i dan Sunnah Nabi, shallalahu 'alayhi wa sallam. Meneruskan apa yang sudah dirintis, dan secara langsung, memperkuat upaya yang sudah dilakukan para Sultan yang lain, Sri Paduka Tri Buana H. Huzrin Hood, SH., MH., MPdl dari Kesultanan Bintan Darul Masyhur kembali mencetak Dirham Perak Sultan Bintan yang akan diluncurkan pada hari Sabtu, 6 September 2014 di Balai Singgasana Sri Paduka Tri Buana Jln. Raja Haji Fisabililah No. 55 Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau. Sultan Huzrin, begitu beliau akrab disapa, sebenarnya bukanlah 'orang baru' dalam usaha penegakkan Rukun Zakat dan muamalah, beliau sejak hampir 13 tahun yang lalu turut merintis kegiatan di Nusantara. Beliau juga mendirikan Pasar Sultan pada tanggal 6 Januari 2014. Pasar Sultan ini sudah disambangi oleh Karavan JAWARA Jabodetabek, Sumatera Utara, Tumasik dan Malaysia.
Koin 1 Dirham Sultan Bintan mengacu kepada standar World Islamic Mint (WIM), di sisi depan (obverse) menggunakan logo Kesultanan Bintan Darul Masyhur sedangkan disisi belakang (reverse) tercantum penjelasan berat, kadar, satuan dan dilengkapi dengan matra WIM. Semoga Allah melindungi serta memperkuat Sultan Bintan dalam upaya menegakkan Dien Islam di Nusantara. Aamiin Ya Rabb
(002)
Dibaca : 743 kali
lainnya
Index kategori : Berita