Depok, 22 Oktober 2013
JAWARA Business Forum Depok: Penyelarasan Iman, Ilmu dan Amal Muamalah
Humas JAWARA Depok -
JAWARA Business Forum kembali digelar, kali ini bertempat di RM Lesehan Pondok Laras.
Botol-botol setinggi dua puluh senti-an berisi madu, keju oles dan herbal berjejeran di lantai berdampingan dengan tumpukan gamis dalam plastik. Di sampingnya lagi, tumpukan pakaian wanita, berupa rok, atasan serta baju batik yang juga terbungkus plastik transparan terhampar. Hanya selangkah di sampingnya, terdapat sebuah cooler bag berwarna hijau muda berdimensi 40x30x20 cm penuh dengan susu sapi dan yoghurt, menempel meja hitam di sampingnya. Di atas meja itu tertata selusin sandal japit bermotif lucu berjejer sangat apik. Di sampingnya botol plastik ukuran volume 600 ml sebanyak lima buah berderet dalam dua baris. Satu kepal tangan di sampingnya, tampak enam kotak kardus setebal 3 cm dengan ukuran 30 x 10 cm berisikan ikan bandeng ditumpuk ke atas. Di sisi lain meja tergeletak dua tas kulit sintetis dengan model tas yang dipakai tokoh Nobita dalam film kartun Doraemon, bersandingan dengan delapan botol setinggi cangkir kopi yang disusun dua tingkat ke atas berisi herbal dari rempah-rempah.
Pemandangan di atas bukanlah di pasar atau di mall melainkan di salah satu saung di Rumah Makan Lesehan Pondok Laras, Depok. Separuh dari Saung Arofah yang berukuran 12 x 15 meter siang itu dihiasi beraneka ragam barang dagangan yang dibawa oleh sebagian peserta kegiatan. Tiga puluh delapan peserta duduk lesehan di depan lima meja dengan ukuran 2 x 1 meter dan tinggi 30 cm yang berjajar memanjang di sisi kanan saung. Acara siang itu adalah pertemuan para anggota Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara (JAWARA), sebuah komunitas yang berkomitmen untuk menjalankan muamalah, khususnya perdagangan sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya, yaitu menggunakan dinar emas dan dirham perak untuk perdagangan yang adil dan memenuhi rukun jual beli, yaitu kontan, setara, dan suka sama suka.
Dengan tajuk Ngobrol Asyik Dinar Dirham dan Jawara Business Forum, Minggu, 15 September 2013, JAWARA Depok menyelenggarakan acara rutin JAWARA dengan dukungan penuh dari anggota dan pengurus JAWARA wilayah lainnya. Jawara Business Forum (JBF) kali ini merupakan kegiatan keempat setelah sebelumnya dilaksanakan di Singapura, Yogyakarta dan terakhir di Cibubur.
Acara dimulai menjelang siang dengan sambutan dari pengurus Jawara Depok. Pak Marsono menyampaikan bahwa komitmen anggota JAWARA untuk menjalankan perdagangan sesuai sunnah merupakan bentuk amal nyata dari pemahaman tentang muamalah, sehingga bukan sekedar wacana kosong. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, dibutuhkan kebersamaan sehingga diperlukan JBF sebagai ajang untuk bersilaturahim, bertukarpikiran, saling menguatkan dan berbagi. Diharapkan hal yang berat bisa terasa lebih mudah jika dijalani bersama. Selain itu, dari ajang tersebut bisa dilakukan penjajakan kerja sama usaha antaranggota. Berikutnya, Pak Abdarrahman, Ketua Paguyuban JAWARA Muamalah yang juga hadir pada kesempatan saat itu mengingatkan kembali alasan kita mengerjakan sesuatu yang belum banyak dilakukan oleh orang, yang tak lain dan tak bukan adalah karena ingin menaati perintah Alloh SWT dan Rasul-Nya semata.
�Masalah dinar dirham bukanlah urusan uang semata, atau bahwa keduanya dari tahun ke tahun nilainya tidak hilang. Lebih dari itu, hal tersebut merupakan bagian dari perintah Alloh SWT�, tutur Pak Abdarrahman mengutip pernyataan Shaykh Umar Ibrahim Vadillo.
Beliau menambahkan bahwa dinar dirham memungkinkan kita untuk mengingat Alloh, saling bertemu dan membuka pintu rezeki dan silaturahim. Selain itu, juga memulai satu kunci dari muamalah, yaitu percaya, percaya kepada Alloh SWT dan percaya kepada sesama muslim. Dengan demikian kegiatan para anggota JAWARA bukan cuma berdagang atau mencari uang saja melainkan juga harus menyebarkan kesadaran yang kita dapatkan yang merupakan cahaya dari Alloh SWT, kepada orang lain.
Acara yang juga diliput oleh Depok TV sebagai media partner dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing anggota Jawara dengan profil usaha, produk yang dijual atau diproduksi. Meskipun bertempat di Depok, peserta acara berasal dari berbagai wilayah, seperti Sukabumi, Bandung, Bekasi dan Jakarta.
�Saya menjalankan usaha budidaya sapi, hasilnya berupa susu dijual dalam bentuk susu segar atau pun diolah menjadi yoghurt dan keju�, papar Pak Tomi, salah satu peserta dari Bandung.
Selain dihadiri para anggota yang sudah lama bergabung dengan JAWARA, hadir pula anggota-anggota baru yang usianya relatif muda. Mbak Ria Jayanthi (D'riel Shop) misalnya, merupakan mahasiswi yang sedang menunggu kelulusannya. Anggota baru lainnya adalah Mas Erlangga (D�Home Interior & Eksterior) serta Mas Panji dengan peternakan domba sekaligus penyedia katering akikah. Seusai jeda sholat duhur transaksi muamalah pun berlangsung. Area acara dipenuhi dengan berbagai dagangan yang digelar dari para anggota JAWARA, yang berupa pakaian, sandal, tas, serta makanan dan minuman seperti bandeng, madu, susu, yoghurt, herbal dan yang lainnya. Muamalah pun berlangsung meriah. Dirham perak berpindah dari satu tangan ke tangan lain ditukarkan dengan barang dagangan yang ada sesuai keridhoan penjual dan pembelinya. Beberapa peserta melakukan kesepakatan kerja sama usaha seperti konsinyasi, reseller dan permodalan. Tentu saja, RM Pondok Laras sendiri juga menerima pembayaran menggunakan dirham perak atas makanan dan minuman yang disajikan siang itu.
Pada penghujung acara dilakukan pembagian doorprize kepada beberapa peserta dan ditutup dengan pembacaan Suratul Fatihah bersama-sama. Lebih dari enam puluh dirham perak telah berputar dalam muamalah di sana. Hujan yang mengucur deras siang itu menjadi saksi dan semoga menjadi pertanda keberkahan acara.
Kegembiraan hati bermumalah menggunakan dirham perak begitu terasa siang itu. Nikmatnya keberkahan menyelimuti hati mereka yang telah berkumpul bersama di Pondok Laras. Bersama-sama menyelaraskan iman, ilmu dan amal nyata menuju kembalinya muamalah sebagai bentuk ketakwaan kepada Alloh SWT.
Bersama JAWARA, bersama kita bisa dan kuat!
Dibaca : 440 kali
lainnya
Index kategori : Berita
JAWARA Business Forum Depok: Penyelarasan Iman, Ilmu dan Amal Muamalah
Humas JAWARA Depok -
JAWARA Business Forum kembali digelar, kali ini bertempat di RM Lesehan Pondok Laras.
Pemandangan di atas bukanlah di pasar atau di mall melainkan di salah satu saung di Rumah Makan Lesehan Pondok Laras, Depok. Separuh dari Saung Arofah yang berukuran 12 x 15 meter siang itu dihiasi beraneka ragam barang dagangan yang dibawa oleh sebagian peserta kegiatan. Tiga puluh delapan peserta duduk lesehan di depan lima meja dengan ukuran 2 x 1 meter dan tinggi 30 cm yang berjajar memanjang di sisi kanan saung. Acara siang itu adalah pertemuan para anggota Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara (JAWARA), sebuah komunitas yang berkomitmen untuk menjalankan muamalah, khususnya perdagangan sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya, yaitu menggunakan dinar emas dan dirham perak untuk perdagangan yang adil dan memenuhi rukun jual beli, yaitu kontan, setara, dan suka sama suka.
Dengan tajuk Ngobrol Asyik Dinar Dirham dan Jawara Business Forum, Minggu, 15 September 2013, JAWARA Depok menyelenggarakan acara rutin JAWARA dengan dukungan penuh dari anggota dan pengurus JAWARA wilayah lainnya. Jawara Business Forum (JBF) kali ini merupakan kegiatan keempat setelah sebelumnya dilaksanakan di Singapura, Yogyakarta dan terakhir di Cibubur.
Acara dimulai menjelang siang dengan sambutan dari pengurus Jawara Depok. Pak Marsono menyampaikan bahwa komitmen anggota JAWARA untuk menjalankan perdagangan sesuai sunnah merupakan bentuk amal nyata dari pemahaman tentang muamalah, sehingga bukan sekedar wacana kosong. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, dibutuhkan kebersamaan sehingga diperlukan JBF sebagai ajang untuk bersilaturahim, bertukarpikiran, saling menguatkan dan berbagi. Diharapkan hal yang berat bisa terasa lebih mudah jika dijalani bersama. Selain itu, dari ajang tersebut bisa dilakukan penjajakan kerja sama usaha antaranggota. Berikutnya, Pak Abdarrahman, Ketua Paguyuban JAWARA Muamalah yang juga hadir pada kesempatan saat itu mengingatkan kembali alasan kita mengerjakan sesuatu yang belum banyak dilakukan oleh orang, yang tak lain dan tak bukan adalah karena ingin menaati perintah Alloh SWT dan Rasul-Nya semata.
�Masalah dinar dirham bukanlah urusan uang semata, atau bahwa keduanya dari tahun ke tahun nilainya tidak hilang. Lebih dari itu, hal tersebut merupakan bagian dari perintah Alloh SWT�, tutur Pak Abdarrahman mengutip pernyataan Shaykh Umar Ibrahim Vadillo.
Beliau menambahkan bahwa dinar dirham memungkinkan kita untuk mengingat Alloh, saling bertemu dan membuka pintu rezeki dan silaturahim. Selain itu, juga memulai satu kunci dari muamalah, yaitu percaya, percaya kepada Alloh SWT dan percaya kepada sesama muslim. Dengan demikian kegiatan para anggota JAWARA bukan cuma berdagang atau mencari uang saja melainkan juga harus menyebarkan kesadaran yang kita dapatkan yang merupakan cahaya dari Alloh SWT, kepada orang lain.
Acara yang juga diliput oleh Depok TV sebagai media partner dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing anggota Jawara dengan profil usaha, produk yang dijual atau diproduksi. Meskipun bertempat di Depok, peserta acara berasal dari berbagai wilayah, seperti Sukabumi, Bandung, Bekasi dan Jakarta.
�Saya menjalankan usaha budidaya sapi, hasilnya berupa susu dijual dalam bentuk susu segar atau pun diolah menjadi yoghurt dan keju�, papar Pak Tomi, salah satu peserta dari Bandung.
Selain dihadiri para anggota yang sudah lama bergabung dengan JAWARA, hadir pula anggota-anggota baru yang usianya relatif muda. Mbak Ria Jayanthi (D'riel Shop) misalnya, merupakan mahasiswi yang sedang menunggu kelulusannya. Anggota baru lainnya adalah Mas Erlangga (D�Home Interior & Eksterior) serta Mas Panji dengan peternakan domba sekaligus penyedia katering akikah. Seusai jeda sholat duhur transaksi muamalah pun berlangsung. Area acara dipenuhi dengan berbagai dagangan yang digelar dari para anggota JAWARA, yang berupa pakaian, sandal, tas, serta makanan dan minuman seperti bandeng, madu, susu, yoghurt, herbal dan yang lainnya. Muamalah pun berlangsung meriah. Dirham perak berpindah dari satu tangan ke tangan lain ditukarkan dengan barang dagangan yang ada sesuai keridhoan penjual dan pembelinya. Beberapa peserta melakukan kesepakatan kerja sama usaha seperti konsinyasi, reseller dan permodalan. Tentu saja, RM Pondok Laras sendiri juga menerima pembayaran menggunakan dirham perak atas makanan dan minuman yang disajikan siang itu.
Pada penghujung acara dilakukan pembagian doorprize kepada beberapa peserta dan ditutup dengan pembacaan Suratul Fatihah bersama-sama. Lebih dari enam puluh dirham perak telah berputar dalam muamalah di sana. Hujan yang mengucur deras siang itu menjadi saksi dan semoga menjadi pertanda keberkahan acara.
Kegembiraan hati bermumalah menggunakan dirham perak begitu terasa siang itu. Nikmatnya keberkahan menyelimuti hati mereka yang telah berkumpul bersama di Pondok Laras. Bersama-sama menyelaraskan iman, ilmu dan amal nyata menuju kembalinya muamalah sebagai bentuk ketakwaan kepada Alloh SWT.
Bersama JAWARA, bersama kita bisa dan kuat!
Dibaca : 440 kali
lainnya
- JAWARA Berbagi, Ikhlas dan Peduli
- Muamalah Mudah di Cape Town
- Muslim Pakistan Gugat Perbankan Syariah ke Pengadilan
- Meningkat Donatur Wakaf Baitul Mal Nusantara
- Film Dokumenter DINAR MOVEMENT Tayang Perdana
Index kategori : Berita
© WAKALA INDUK NUSANTARA DISCLAIMER SITEMAP SITE INFO