Pedan, Klaten, 06 Juni 2013
Meriahnya FHP Dinar Dirham Klaten
KJKS Khodijah Klaten menjadi salah pelopor penerapan Dinar Dirham di DI Yogyakarta dengan kembali mengadakan kegiatan FHP bersama dengan JAWARA dan UII.
Hari Selasa, 14 Mei 2013 menjadi hari yang cukup istimewa bagi masyarakat di Pedan, Klaten. Siang itu di Balai Desa Pedan diadakan kajian Dinar Dirham dan Festival Hari Pasaran (FHP) yangdihadiri oleh 200 orang termasuk 55 mustahik. Sebanyak 55 dirham untuk zakat dibagikan plus 300 dirham utk infaq. Amal nyata ini merupakan kerja sama JAWARA DIY & Yogyakarta, Wakala UII serta KJKS Khodijah Klaten.FHP kedua di Klaten ini merupakan tindak lanjut dari FHP Klaten yang diadakan di Pendopo Kabupaten Klate sekitar bulan November 2012 lalu
Dalam kesempatan ini Ibu Isnaini, ketua JAWARA DIY dan Jawa Tengah menyampaikan kepada peserta bahwa penggunaan Dinar Dirham tidaklah sulit seperti yang dibayangkan, bahkan pengamalan kedua koin tersebut merupakan bagian dari fitrah kehidupan yang sangat mungkin diterapkan pada masa kini.
Kajian Dinar Dirham disampaikan dengan ringan tapi penuh makna oleh Pak Abdarrahman, Ketua Yayasan JAWARA Muamalah.
Dengan interaktif Pak Abdarrahman menyampaikan bahwa penggunaan Dinar Dirham merupakan bagian dari perintah Allah dan RasulNya, sallalahu alayhi wa sallam, terutama dalam urusan zakat.
FHP Pedan juga dihadiri oleh tamu istimewa dari Perancis, Ibu Aoutef Kheloqqi, seorang pembuat film dokumenter dan aktifis Dinar Dirham yang datang dalam rangka mempelajari penerapan muamalah sehari-hari di Nusantara. Bu Aouatef mengatakan bahwa di Dunia Barat, khususnya Eropa, masyarakat kini sudah kehilangan kepercayaan kepada sistem keuangan dan ekonomi kapitalisme, yang kini tengah runtuh. Islam memiliki jawaban bagi masalah krisis ekonomi dengan menghadirkan kembali muamalah yang dimulai dengan penggunaan Dinar Dirham.
KJKS Khodijah juga siap untuk senantiasa membuat acara serta program rutin sebagai tindak lanjut dari FHP Pedan.
Semoga dengan kegiatan ini kembalinya Dinar Dirham dalam zakat dan muamalah , khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah, menjadi kian marak dan memasyarakat. Aamiin Ya Rabb.
(002)
Dibaca : 814 kali
lainnya
Index kategori : Berita