Capetown, 18 Desember 2012
Morsi Mussolini
Shaykh Dr. Abdalqadir as-Sufi -
Ada apa di Mesir? Berikut penjelasan Shaykh Dr. Abdalqadir as Sufi
Massa liar yang berkumpul di lapangan umum bukanlah sebuah revolusi.
Itulah sekumpulan massa liar di sebuah lapangan umum.
Napoleon mendefinisikan revolusi - "Tak ada revolusi tanpa perubahan kepemilikan".
Kepemilikan (di Mesir) tetap di tangan Tentara.
Ikhwan (Muslimin) tidak menggulingkan atau mengalahkan Tentara.
Itu artinya mereka bergabung bersama Tentara.
Maka mereka-lah diktaktor barunya.
Dibaca : 2246 kali
lainnya
Index kategori : Artikel
Morsi Mussolini
Shaykh Dr. Abdalqadir as-Sufi -
Ada apa di Mesir? Berikut penjelasan Shaykh Dr. Abdalqadir as Sufi
Massa liar yang berkumpul di lapangan umum bukanlah sebuah revolusi.
Itulah sekumpulan massa liar di sebuah lapangan umum.
Napoleon mendefinisikan revolusi - "Tak ada revolusi tanpa perubahan kepemilikan".
Kepemilikan (di Mesir) tetap di tangan Tentara.
Ikhwan (Muslimin) tidak menggulingkan atau mengalahkan Tentara.
Itu artinya mereka bergabung bersama Tentara.
Maka mereka-lah diktaktor barunya.
Saat revolusi Rusia massa menyerbu Istana Musim Dingin.
Saat revolusi Perancis massa menyerbu (penjara) Bastille.
Lambang-lambang kekuasaan diduduki dan dihancurkan.
Di Mesir, massa-nya hanya menimbulkan anarki.
Di Mesir, satu-satunya kemuliaan Tentara-nya adalah kekalahan hinanya melawan Israel yang mungil.
Saat revolusi Perancis massa menyerbu (penjara) Bastille.
Lambang-lambang kekuasaan diduduki dan dihancurkan.
Di Mesir, massa-nya hanya menimbulkan anarki.
Di Mesir, satu-satunya kemuliaan Tentara-nya adalah kekalahan hinanya melawan Israel yang mungil.
Di Mesir, satu-satunya kemuliaan Persaudaraan Muslim adalah kekalahan hinanya melawan humanism atheis-nya barat.
Di Mesir, Ikhwan menyatakan bahwa Islam harus tunduk kepada keinginan kumpulan massa yang jahil. Dalam usaha memperoleh kekuasaan politik mereka menggantikan ketaatan pada Allah dengan ketaatan kepada keinginan massa.
Di Mesir, Islam telah terhapus, dan wanitanya telah disembunyikan di dalam seragam sampah berwarna hitam sebentuk penentangan atas perintah dalam Qur'an dan petunjuk hadith.
Di Mesir, Ikhwan menyatakan bahwa Islam harus tunduk kepada keinginan kumpulan massa yang jahil. Dalam usaha memperoleh kekuasaan politik mereka menggantikan ketaatan pada Allah dengan ketaatan kepada keinginan massa.
Di Mesir, Islam telah terhapus, dan wanitanya telah disembunyikan di dalam seragam sampah berwarna hitam sebentuk penentangan atas perintah dalam Qur'an dan petunjuk hadith.
Di Mesir, negerinya tetap saja merupakan sebuah koloni yang telah terbeli kapitalisme perbankan barat.
Di Mesir, seorang diktaktor disingkirkan namun Tentaranya tetap tinggal.
Di Mesir, seorang diktaktor ditetapkan dan Tentaranya selalu hadir.
Di Mesir, hari ini, Islam adalah agama yang asing.
Di Mesir, seorang diktaktor disingkirkan namun Tentaranya tetap tinggal.
Di Mesir, seorang diktaktor ditetapkan dan Tentaranya selalu hadir.
Di Mesir, hari ini, Islam adalah agama yang asing.
Kapitalisme atheis berkuasa melalui tangan-tangan munafiqun.
Terjemahan: Haji Malik Abdalhaqq Hermanadi
Dibaca : 2246 kali
lainnya
- Bersyiar dengan Kasih Sayang
- Jerat Utang Runtuhkan Khilafah
- Fulus di Zaman Khalifah Umar ibn Khattab
- Konstitusionalisme Pemecah Belah Islam
- Bank Syariah, Serigala Berbulu Domba
Index kategori : Artikel
© WAKALA INDUK NUSANTARA DISCLAIMER SITEMAP SITE INFO