Hari masih cukup pagi, belum jam 8, halaman Rumah Belajar An Nuur, Perumahan Batu Aji, Batam, telah ramai dipenuhi oleh anak-anak dan orang tuanya masing-masing. Tiga buah tenda yang cukup besar telah dipasang. Sebuah panggung disiapkan. Puluhan anak-anak mulai dari usia TK sampai remaja tampak ceria dengan kaos seragam putih, berlengan oranye, terpampang di dada mereka gambar koin Dinar Dirham. Orang tuanya pun banyak yang berseragam kaos dengan tulisan
"I Love Dinar Dirham".
Itulah sekilas suasana acara "Indahnya Kebersamaan", yang diadakan oleh RB An Nuur. Hari itu ada 50 anak-anak disunat secara massal. Ada lomba menggambar yang diikuti oleh 200 peserta. Ada Festival Hari Pasaran (FHP) yang dihadiri para pedagang setempat. Dan, dari Baitul Mal Nusantara, dibagkan 100 koin Dirham.
"Yang memakai Kaos putih lengan oranye adalah santri Rumah Belajar An Nuur, Alhamdulillah mereka sudah sangat kenal dengan Dinar Dirham, kaosnyapun berlogo Dinar Dirham. Dipundak generasi muda Islam kita berharap Dinar Dirham kembali berguna," ujar Mas Muhammad Adam Kurniawan, pengasuh RB An Nuur.
Acara di Ahad, 23 Juni 2013, ini merupakan salah satu bentuk upaya warga Batam untuk memperluas pengenalan dan penerapan muamalah dengan Dinar dan Dirham. Dalam sambutannya, Pak Zaim Saidi, dari WIN, mendorong agar masyarakat Perum Batu Aji menjadikan kawasannya sebagai "Kampung Jawara" hingga transaksi dengan Dirham bisa dilakukan dengan semakin lazim dan mudah. Hadir juga penggerak Jawara dari Tanjung Pinang, yaitu Ibu Dr Agustin, dan Amir Rizal Moeis, mewakili Sultan Huzrin Hood, dari Kesultanan Bintan Darul Mahsyur.
Para Jawara di Tumasik-Bintan-Batam-Natuna akan terus meluaskan penggunaan Dinar dan Dirham untukmengembalikan Sunnah rasulullah SAW.