Jakarta, 21 Maret 2014
YA SALIM Baking Soda, Pengguna jadi Pengusaha
Dina A Wulandari - Pemilik YA SALIM Baking Soda
Salah satu usaha baru yang berkembang -mendukung dan didukung- bersama komunitas JAWARA, YA SALIM Baking Soda
Memberikan yang terbaik untuk keluarga, menjadi passion saya selama menjalani peran sebagai seorang ibu. Kebetulan karena keuangan keluarga yang cukup, saya berkesempatan mencoba produk-produk dari perusahaan-perusahaan multinasional yang 'pasti terpercaya' seperti yang diiklankan di TV atau media massa. Sampai lahir anak kedua, saya masih membeli produk-produk tersebut. Walaupun hasilnya tidak pernah memuaskan seperti yang digembar-gemborkan dalam iklan, saya masih saja membeli produk-produk itu, seperti terhipnotis.
Merasa beruntung familiar dengan internet, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak informasi yang didapat mengenai produk-produk alami yang telah digunakan oleh nenek moyang dan telah digunakan turun temurun dengan hasil yang sangat bagus.
Informasi lainnya mengenai tingkat keberacunan bahan-bahan yang selalu ada dalam produk-produk untuk rumah tangga sehari-hari serta melihat bukti dampaknya pada badan sendiri, keluarga, dan lingkungan, membuat tekad ini nyaris jadi seperti dendam. Bagaimana tidak? Saya merasa sudah dianiaya secara lahir dan bathin. Pertama, kita dibohongi dengan berbagai slogan dan harapan. Kedua, kantong kita ikut dikuras untuk membayar produk-produk buruk. Ketiga, badan kita dan lingkungan diracuni secara berkelanjutan hingga sakit, makin tidak berdaya untuk melawan.
Dari internet juga saya mulai mengenal Baking Soda. Di Benua Amerika dan Eropa baking soda telah luas digunakan untuk memasak, perawatan medis, perawatan badan, pembersihan rumah, laundry, biopestisida, perawatan hewan peliharaan, pemadam kebakaran ringan, hingga tambahan pakan ternak. Di Indonesia, sayangnya, penggunaan baking soda belum membudaya seperti di benua tetangganya. BPOM RI pun masih menggolongkan baking soda atau Sodium Bikarbonat sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan) sehingga masyarakat hanya mengenal baking soda sebagai bahan tambahan untuk memasak/memanggang kue.
Di pasar, baking soda bisa didapatkan di toko yang menjual bahan kue, kemasan curah atau dalam kemasan botol yang kecil. Karena baking soda tidak pernah digunakan dalam jumlah besar, maka tidak ada produk yang menjualnya dalam kemasan kiloan yang higienis. Bagi penduduk kota yang waktunya sangat berharga, mencari baking soda yang bisa dibeli secara online-delivery masih sulit.
Menyadari manfaat baking soda yang sangat banyak dengan cara membuktikannya secara langsung melalui pemakaian rutin di keluarga, saya menangkap peluang bisnis di ceruk penduduk perkotaan. Peluang yang muncul bukan hanya dari sisi ekonomi dan ekologi namun juga sisi peluang menyebarkan manfaat langsung bagi penggunanya. Dari sinilah filosofi bisnis Ya Salim Baking Soda dikembangkan. Ya Salim yang juga berarti 'Damai', persisnya merupakan cara kerja baking soda dalam menetralisir segala hal yang bersifat terlalu basa atau terlalu asam, atau terlalu kotor. Ya Salim Baking Soda ingin mendamaikan pikiran, hati, lingkungan dan kantong penggunanya agar tidak keluar banyak biaya akibat kesehatan yang memburuk.
Konsumen yang telah merasakan manfaatnya, saya minta untuk memberikan testimonial tanpa rekayasa apapun dari saya. Testimoni pengguna merupakan kekuatan pemasaran yang utama dari produk-produk alami non main stream.
Dalam dunia usaha saya adalah pemula. Namun dengan modal setengah dendam tadi, saya terus berjalan mengembangkan bisnis start from scratch, disamping kesibukan sebagai istri, ibu dari 3 anak juga karyawati full time dari sebuah BUMN di Jakarta. Saat awal membangun memang saya sedang menjalani cuti persalinan selama 3 bulan, sehingga memiliki cukup waktu memusatkan perhatian kepada kedua bayi yang saya urus ini : anak dan business start up. Setelah kembali bekerja, kesibukan dengan Ya Salim agak melamban, namun tidak berhenti. Untuk memulai sesuatu memang selayaknya disertai dengan ilmu. Saya beruntung bertemu dengan sahabat-sahabat dari Paguyuban JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara). Dari komunitas ini saya belajar muamalah dengan langsung menjalankannya sehingga proses pemahamannya menjadi lebih cepat dibanding sekedar berteori belaka. Dalam komunitas ini, muamalah dijalankan dengan berdasarkan keimanan kepada Allah Subhanau wa Ta'ala. Keimanan yang sungguh-sungguh, bukan sekedar retorika. Hubungan antar anggota harus disertai dengan adab, yang jarang sekali saya temui secara tulus di luaran. Tanpa adab dalam berperilaku, transaksi maupun kegiatan belajar mengajar tidak akan menjadi berkah. Tidak berkah artinya tidak berkembang dengan baik. Macet, mati. Alhamdulillah wa syukurillah saya telah melewati masa-masa kritis penyesuaian diri dengan komunitas, karena memahami bahwa benturan dan konflik yang terjadi semuanya merupakan proses yang harus dilewati dalam masa perubahan diri supaya menjadi lebih baik. Growing is always a quest of going out of comfort zone!
Kini, produk-produk Ya Salim yang telah diluncurkan ke pasar adalah Baking Soda Murni kemasan 500 gram dan 1000 gram, pasta gigi dan obat kumur 50 ml dan 100 ml dengan varian cengkeh, pala, strawberry, dan mint, facial scrub + pasta gigi + obat kumur + deodorant + obat gatal dalam satu pot, serta facial scrub + obat gatal kulit + obat kulit kepala. Semua produk berbasis baking soda ini diolah secara home made manual dengan hygiene yang tetap dijaga. Diracik dengan bahan-bahan yang biasa ada di dapur untuk mengolah makanan, semua produk Ya Salim aman bila tidak sengaja tertelan.
Harganya tentu saja terjangkau. Pasta gigi misalnya, ukuran 50 ml cukup untuk pemakaian berdua selama sebulan. Ukuran 100 ml cukup untuk pemakaian seluruh keluarga selama sebulan dengan pemakaian normal 2 kali sehari. Dibandrol seharga 2 Daniq Dirham atau 3 pot per Dirham, masyarakat bisa mendapatkan pasta gigi dan obat kumur 100 ml dengan varian Strawberry atau Minty Classic.
Bagi konsumen yang telah terbiasa dengan rasa asin baking soda mungkin lebih menyukai varian original Clove/Cengkeh atau Nutmeg/Pala karena kesegaran mulut dapat bertahan dari saat menggosok gigi sebelum tidur hingga saat bangun subuh. Semua varian menghasilkan gigi yang menjadi lebih putih bersih dan terbebas dari perdarahan gusi.
Bagi konsumen yang menyukai hal-hal praktis, pilihan pasta konsentrat baking soda 'On the Run!' bisa menjadi solusi. Berukuran 20 ml, produk ini akan diperlukan oleh traveller untuk mengurangi barang bawaannya yang 'printilan'/kecil-kecil, menggantikan fungsi facial scrub/pasta gigi/obat kumur/deodorant/obat gatal. Satu lagi jenis pasta yang dikhususkan untuk perawatan kulit dan kulit kepala adalah pasta konsentrat 'Skin 'n Skalp', berukuran 20 ml. Untuk pasta konsentrat, harga yang dibandrol hanya 1 Daniq Dirham, atau 6 buah per Dirham. Harga yang dibandrol oleh Ya Salim Baking Soda masih merupakan harga dasar langung dari produsen, yang biasanya dibeli dengan cara delivery sehingga perlu tambahan ongkos kirim. Reseller yang menjual langsung ke konsumen secara offline dapat menaikkan harganya sebagai pengganti ongkos kirim.
Untuk berbagai keperluan rumah tangga, cara memanfaatkan baking soda dijabarkan secara jelas dalam buku 'Rumah Bersih Alami' yang ditulis dan diterbitkan secara independen oleh Praktisi Rumah Tangga pengasuh blog 'Limbah Rumah Bersih' Hanna Natalisa. Buku bisa didapatkan beserta dengan produk Ya Salim Baking Soda lainnya melalui pemesanan yang diterangkan caranya di situs yasalim.com. Di wilayah Bekasi dan Cirebon, produk-produk Ya Salim bisa didapatkan di Salmaa Baraka (www.SalmaaBaraka.com).
Catatan : saat ini, Ya Salim Baking Soda sedang dalam proses membangun ruang produksi yang akan memenuhi persyaratan BPOM. Setelah itu selesai, barulah proses administrasi, survey, dan audit dimulai untuk mendapatkan nomor izin usaha dan sertifikat tanda proses produksi memenuhi persyaratan hygienitas dari pemerintah.
Customer Contact : [email protected]
FB Fan Page : Ya Salim Baking Soda
Twitter : @yasalimbkngsoda
Website : http://yasalim.com
Dibaca : 1504 kali
lainnya
Index kategori : Berita
YA SALIM Baking Soda, Pengguna jadi Pengusaha
Dina A Wulandari - Pemilik YA SALIM Baking Soda
Salah satu usaha baru yang berkembang -mendukung dan didukung- bersama komunitas JAWARA, YA SALIM Baking Soda
Merasa beruntung familiar dengan internet, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak informasi yang didapat mengenai produk-produk alami yang telah digunakan oleh nenek moyang dan telah digunakan turun temurun dengan hasil yang sangat bagus.
Informasi lainnya mengenai tingkat keberacunan bahan-bahan yang selalu ada dalam produk-produk untuk rumah tangga sehari-hari serta melihat bukti dampaknya pada badan sendiri, keluarga, dan lingkungan, membuat tekad ini nyaris jadi seperti dendam. Bagaimana tidak? Saya merasa sudah dianiaya secara lahir dan bathin. Pertama, kita dibohongi dengan berbagai slogan dan harapan. Kedua, kantong kita ikut dikuras untuk membayar produk-produk buruk. Ketiga, badan kita dan lingkungan diracuni secara berkelanjutan hingga sakit, makin tidak berdaya untuk melawan.
Dari internet juga saya mulai mengenal Baking Soda. Di Benua Amerika dan Eropa baking soda telah luas digunakan untuk memasak, perawatan medis, perawatan badan, pembersihan rumah, laundry, biopestisida, perawatan hewan peliharaan, pemadam kebakaran ringan, hingga tambahan pakan ternak. Di Indonesia, sayangnya, penggunaan baking soda belum membudaya seperti di benua tetangganya. BPOM RI pun masih menggolongkan baking soda atau Sodium Bikarbonat sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan) sehingga masyarakat hanya mengenal baking soda sebagai bahan tambahan untuk memasak/memanggang kue.
Di pasar, baking soda bisa didapatkan di toko yang menjual bahan kue, kemasan curah atau dalam kemasan botol yang kecil. Karena baking soda tidak pernah digunakan dalam jumlah besar, maka tidak ada produk yang menjualnya dalam kemasan kiloan yang higienis. Bagi penduduk kota yang waktunya sangat berharga, mencari baking soda yang bisa dibeli secara online-delivery masih sulit.
Menyadari manfaat baking soda yang sangat banyak dengan cara membuktikannya secara langsung melalui pemakaian rutin di keluarga, saya menangkap peluang bisnis di ceruk penduduk perkotaan. Peluang yang muncul bukan hanya dari sisi ekonomi dan ekologi namun juga sisi peluang menyebarkan manfaat langsung bagi penggunanya. Dari sinilah filosofi bisnis Ya Salim Baking Soda dikembangkan. Ya Salim yang juga berarti 'Damai', persisnya merupakan cara kerja baking soda dalam menetralisir segala hal yang bersifat terlalu basa atau terlalu asam, atau terlalu kotor. Ya Salim Baking Soda ingin mendamaikan pikiran, hati, lingkungan dan kantong penggunanya agar tidak keluar banyak biaya akibat kesehatan yang memburuk.
Konsumen yang telah merasakan manfaatnya, saya minta untuk memberikan testimonial tanpa rekayasa apapun dari saya. Testimoni pengguna merupakan kekuatan pemasaran yang utama dari produk-produk alami non main stream.
Dalam dunia usaha saya adalah pemula. Namun dengan modal setengah dendam tadi, saya terus berjalan mengembangkan bisnis start from scratch, disamping kesibukan sebagai istri, ibu dari 3 anak juga karyawati full time dari sebuah BUMN di Jakarta. Saat awal membangun memang saya sedang menjalani cuti persalinan selama 3 bulan, sehingga memiliki cukup waktu memusatkan perhatian kepada kedua bayi yang saya urus ini : anak dan business start up. Setelah kembali bekerja, kesibukan dengan Ya Salim agak melamban, namun tidak berhenti. Untuk memulai sesuatu memang selayaknya disertai dengan ilmu. Saya beruntung bertemu dengan sahabat-sahabat dari Paguyuban JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara). Dari komunitas ini saya belajar muamalah dengan langsung menjalankannya sehingga proses pemahamannya menjadi lebih cepat dibanding sekedar berteori belaka. Dalam komunitas ini, muamalah dijalankan dengan berdasarkan keimanan kepada Allah Subhanau wa Ta'ala. Keimanan yang sungguh-sungguh, bukan sekedar retorika. Hubungan antar anggota harus disertai dengan adab, yang jarang sekali saya temui secara tulus di luaran. Tanpa adab dalam berperilaku, transaksi maupun kegiatan belajar mengajar tidak akan menjadi berkah. Tidak berkah artinya tidak berkembang dengan baik. Macet, mati. Alhamdulillah wa syukurillah saya telah melewati masa-masa kritis penyesuaian diri dengan komunitas, karena memahami bahwa benturan dan konflik yang terjadi semuanya merupakan proses yang harus dilewati dalam masa perubahan diri supaya menjadi lebih baik. Growing is always a quest of going out of comfort zone!
Kini, produk-produk Ya Salim yang telah diluncurkan ke pasar adalah Baking Soda Murni kemasan 500 gram dan 1000 gram, pasta gigi dan obat kumur 50 ml dan 100 ml dengan varian cengkeh, pala, strawberry, dan mint, facial scrub + pasta gigi + obat kumur + deodorant + obat gatal dalam satu pot, serta facial scrub + obat gatal kulit + obat kulit kepala. Semua produk berbasis baking soda ini diolah secara home made manual dengan hygiene yang tetap dijaga. Diracik dengan bahan-bahan yang biasa ada di dapur untuk mengolah makanan, semua produk Ya Salim aman bila tidak sengaja tertelan.
Harganya tentu saja terjangkau. Pasta gigi misalnya, ukuran 50 ml cukup untuk pemakaian berdua selama sebulan. Ukuran 100 ml cukup untuk pemakaian seluruh keluarga selama sebulan dengan pemakaian normal 2 kali sehari. Dibandrol seharga 2 Daniq Dirham atau 3 pot per Dirham, masyarakat bisa mendapatkan pasta gigi dan obat kumur 100 ml dengan varian Strawberry atau Minty Classic.
Bagi konsumen yang telah terbiasa dengan rasa asin baking soda mungkin lebih menyukai varian original Clove/Cengkeh atau Nutmeg/Pala karena kesegaran mulut dapat bertahan dari saat menggosok gigi sebelum tidur hingga saat bangun subuh. Semua varian menghasilkan gigi yang menjadi lebih putih bersih dan terbebas dari perdarahan gusi.
Bagi konsumen yang menyukai hal-hal praktis, pilihan pasta konsentrat baking soda 'On the Run!' bisa menjadi solusi. Berukuran 20 ml, produk ini akan diperlukan oleh traveller untuk mengurangi barang bawaannya yang 'printilan'/kecil-kecil, menggantikan fungsi facial scrub/pasta gigi/obat kumur/deodorant/obat gatal. Satu lagi jenis pasta yang dikhususkan untuk perawatan kulit dan kulit kepala adalah pasta konsentrat 'Skin 'n Skalp', berukuran 20 ml. Untuk pasta konsentrat, harga yang dibandrol hanya 1 Daniq Dirham, atau 6 buah per Dirham. Harga yang dibandrol oleh Ya Salim Baking Soda masih merupakan harga dasar langung dari produsen, yang biasanya dibeli dengan cara delivery sehingga perlu tambahan ongkos kirim. Reseller yang menjual langsung ke konsumen secara offline dapat menaikkan harganya sebagai pengganti ongkos kirim.
Untuk berbagai keperluan rumah tangga, cara memanfaatkan baking soda dijabarkan secara jelas dalam buku 'Rumah Bersih Alami' yang ditulis dan diterbitkan secara independen oleh Praktisi Rumah Tangga pengasuh blog 'Limbah Rumah Bersih' Hanna Natalisa. Buku bisa didapatkan beserta dengan produk Ya Salim Baking Soda lainnya melalui pemesanan yang diterangkan caranya di situs yasalim.com. Di wilayah Bekasi dan Cirebon, produk-produk Ya Salim bisa didapatkan di Salmaa Baraka (www.SalmaaBaraka.com).
Catatan : saat ini, Ya Salim Baking Soda sedang dalam proses membangun ruang produksi yang akan memenuhi persyaratan BPOM. Setelah itu selesai, barulah proses administrasi, survey, dan audit dimulai untuk mendapatkan nomor izin usaha dan sertifikat tanda proses produksi memenuhi persyaratan hygienitas dari pemerintah.
Customer Contact : [email protected]
FB Fan Page : Ya Salim Baking Soda
Twitter : @yasalimbkngsoda
Website : http://yasalim.com
Dibaca : 1504 kali
lainnya
- Muamalah dalam Amal Nyata Bersama JAWARA
- Marhaban Rakhafa, JAWARA dan Wakala Baru di Bogor
- Dinar dan Dirham, Hadiah Utama Fun Rafting 2013
- Kang Abik (Habiburrahman el Shirazy) Gunakan Dinar Dirham
- Dan JAWARA Berbagi pun Dimulai
Index kategori : Berita
© WAKALA INDUK NUSANTARA DISCLAIMER SITEMAP SITE INFO