Santunan 45 Dirham di MI Nurul Iman
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Sebanyak lima belas mustahik di Tanah Baru, Depok, setiap bulannya mendapatkan zakat mal sedirham per orang.
Madrasah Nurul Iman merupakan salah satu madrasah ibtidaiyah yang tengah berkembang di Tanah Baru, Depok. Jumlah siswanya terus bertambah. Dalam beberapa tahun terakhir ini gedung-gedung kelasnya masih terus tumbuh. Karena letaknya di Tanah Baru, di salah satu Kampung Jawara, ada sejumlah wali murid di madrasah ini anggota Jawara (Jaringingan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara). Maka, MI Nurul Iman, pun acap menerima infak atau sedekah Dirham perak.Secara resmi, Pak Zaim Saidi, selaku ketua BMN (Baitul Mal Nusantara), yang juga salah satu wali murid MI Nurul Iman, mengajak pimpinan MI untuk bergabung dengan Jawara. Bpk Rohim Tarmizi, Kepala Sekolah MI Nurul Iman, spontan menerima ajakan ini dan resmilah MI Nurul Iman, mulai Desember 2012 menerima pembayaran dengan Dinar dan Dirham.
Kepada seluruh wali murid pihak sekola memberikan pengumuman resmi, Dinar dan Dirham diterima untuk pembayaran uang SPP, uang gedung sekolah, dan lainnya. Sebagai langkah lanjutan, dibuatlah kerjasama antara BMN-MI Nurul Iman, memberikan santunan kepada mustahik yang memiliki anak yang menjadi siswa Mi Nurul Iman. Ditetapkan sejumlah 15 orang mustahik akan menerima zakat mal sebesar 1 Dirham/orang/bulan. Ini pas dengan besarnya SPP untuk keluarga dhuafa di Nurul Iman, yaitu 1 Dirham/bulan.
Untuk tahap pertama zakat telah diserahkan kepada mustahik, di Nurul Iman, oleh Ibu Kurniawati, mewakili pengurus BMN, Selasa 4 Desember lalu. Ibu Kurniawati sendiri adalah al Wakil Wakala Tsamarah, juga salah satu wali murid MI Nurul Iman, yang tinggal di Tanah Baru. Selanjutnya zakat akan dibagikan setiap tiga bulan sekali, sebesar 45 Dirham.Dengan bergabungnya Nurul Iman semakin mudah masyarakat Tanah Baru membelanjakan Dinar dan Dirhamnya. Saat ini ada sekitar 30 orang pedagang anggota Jawara mukim di Tanah Baru. Termasuk ada SahlanMart, ada bengkel las, ada penjahit, pedagang sayur, pengrajin layang-layang, bakery, dan lain-lain.