Jakarta, 15 April 2013
Bazar dengan Dirham di The Energy Building
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Selepas sholat Jumat,5 April 2013 para pegawai di gedung The Energy, di Segitiga Emas, Jakarta, sempat berjual beli dengan Dirham perak
Pasar terbuka merupakan pilar perekonomian Islam. Keberadaan pasar sebagai wakaf merupakan salah satu kunci utama mengembalikan muamalah yang hilang. Tapi, pasar terbuka seperti ini, hari ini tak ada lagi. Kaena itu Jawara dan BMN (Baitul Mal Nusantara) terus mengupayakan berdirinya kembali wakaf pasar terbuka. Sementara berlum ada, kegiatan bazaar keliling, dilakukan di berbagai tempat, dengan sebutan Festival Hari Psaran (FHP).
Tapi, bahkan FHP pun kadang tak mudah dilakukan, Maka, bazar yang lebih kecil pun, bisa menjadi pilihan. Setidaknya untuk membiasakan masyarakat mengenal dan menggunakan Dirham perak sebagai alat tukar. Dan itulah yang dilakuklan oleh DKM MAsjid Yusuf, The Energy Building, Sudirman, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Meskipun hanya diikuti oleh beberapa pedagang saja basar sebagai miniatur pasar terbuka sangat penting. Bertempat koridor Masjid Yusuf, Energi Bld, daam komplek SCBD, beberapa anggota Jawara menjual barang dagangan dengan menggunakan Dirham sebagai alat tukarnya.
Lima anggota Jawara, masing-masing dengan dagangannya, membuka lapak di sana. Ada makanan, buku, pakaian, dan herbal. Hadir juga satu wakala, Aakala al-Rasyid, melayani kebutuhan koin Dirhamnya. Di lantai bawah di Energy Bld ini telah ada dua kedai makanan yang secara tetap menerima pembayaran dengan Dirham. Maka, para Jawara ini pun, selalu bersantap di kedai-kedai ini, untuk membelanjakan Dirhamnya.
Dua hari sebelumnya Amir Zaim Saidi telah memberikan kuliah zuhur yang dihadiri hamper 200 jamaah Masjid Yusuf. Ia mengatakan pensosialisasian Dinar Dirham adalah kewajiban seluruh muslim yang telah paham. Bukan tugas segelinit orang saja.
Semoga Allah memberikan kekuatan agar kita senantiasa mampu mengamalkan apa yang sudah kita ketahui. Amin.
Bazar dengan Dirham di The Energy Building
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Selepas sholat Jumat,5 April 2013 para pegawai di gedung The Energy, di Segitiga Emas, Jakarta, sempat berjual beli dengan Dirham perak
Pasar terbuka merupakan pilar perekonomian Islam. Keberadaan pasar sebagai wakaf merupakan salah satu kunci utama mengembalikan muamalah yang hilang. Tapi, pasar terbuka seperti ini, hari ini tak ada lagi. Kaena itu Jawara dan BMN (Baitul Mal Nusantara) terus mengupayakan berdirinya kembali wakaf pasar terbuka. Sementara berlum ada, kegiatan bazaar keliling, dilakukan di berbagai tempat, dengan sebutan Festival Hari Psaran (FHP).
Tapi, bahkan FHP pun kadang tak mudah dilakukan, Maka, bazar yang lebih kecil pun, bisa menjadi pilihan. Setidaknya untuk membiasakan masyarakat mengenal dan menggunakan Dirham perak sebagai alat tukar. Dan itulah yang dilakuklan oleh DKM MAsjid Yusuf, The Energy Building, Sudirman, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Meskipun hanya diikuti oleh beberapa pedagang saja basar sebagai miniatur pasar terbuka sangat penting. Bertempat koridor Masjid Yusuf, Energi Bld, daam komplek SCBD, beberapa anggota Jawara menjual barang dagangan dengan menggunakan Dirham sebagai alat tukarnya.
Lima anggota Jawara, masing-masing dengan dagangannya, membuka lapak di sana. Ada makanan, buku, pakaian, dan herbal. Hadir juga satu wakala, Aakala al-Rasyid, melayani kebutuhan koin Dirhamnya. Di lantai bawah di Energy Bld ini telah ada dua kedai makanan yang secara tetap menerima pembayaran dengan Dirham. Maka, para Jawara ini pun, selalu bersantap di kedai-kedai ini, untuk membelanjakan Dirhamnya.
Dua hari sebelumnya Amir Zaim Saidi telah memberikan kuliah zuhur yang dihadiri hamper 200 jamaah Masjid Yusuf. Ia mengatakan pensosialisasian Dinar Dirham adalah kewajiban seluruh muslim yang telah paham. Bukan tugas segelinit orang saja.
Semoga Allah memberikan kekuatan agar kita senantiasa mampu mengamalkan apa yang sudah kita ketahui. Amin.