Marhaban Paguyuban JAWARA Temanggung
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Masyarakat Kabupaten Temanggung mulai berhimpun untuk menjalankan sunnah Nabi, sallalahu 'alayhi wa sallam.

Tapi, berkat rahmat dari Allah, subhanahu wa ta'ala, kaum muslimin di Temanggung kini secara berjamaah telah menetapkan Pengurus Paguyuban Jawara (Jaringan Wirausahawan dan pengguna Dinar Dirham Nusantara), menyusul kaum muslim di berbagai kota lain, untuk menjalankan syariat Islam. Pembentukan Jawara Temanggung diputuskan dalam suatu musyawarah sejumlah tokoh dan aktivis masyarakat kota Parakan, yang dihadiri oleh Pak Zaim Saidi, yang juga berasal dari kota ini, Selasa, 2 Juli 2013 lalu.
Terpilih sebagai Ketua Jawara Temanggung adalah Bapak A Basori, yang sehari-harinya juga menjabat Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (NU) Kec Parakan. Jumlah pengurus Paguyuban Jawara Temanggung saat ini ada tujuh orang, selengkapnya adalah:
Ketua: A Basori (Aktivis NU)
Sekretaris: M Nur Shodikin (Wiraswasta, lulusan LPIA)
Bendahara: Puji Harjo (Ketua RW 10, Kampung Klewogan)
Anggota: Husein (Ketua Yayasan PIRASS)
Nur Fuad (mantan anggota DPRD II Fraksi PKB, wiraswasta)
Muhisom (Manajer Radio Komunitas BRC)
Musyafa' (Wirswasta)
Dalam waktu dekat ini Jawara Temanggung akan segera memperluas sosialisasi ke masyarakat, memperbanyak anggota Jawara, serta bersama Baitul Mal Nusantara (BMN) akan membagikan zakat kepada mustahik setempat. Sasaran pengurus Jawara Temanggung adalah mendirikan Kampung Jawara di Kawasan Kauman, Parakan. Khususnya di sepanjang jalan KH Subkhi, Kauman, Parakan, yang merupakan daerah sedang berkembang dengan banyak kios dan usaha lain beroperasi.